Monday, August 10, 2009

BABAK ASMARALOKA



 nemu puisi ini waktu SMA, tapi gak inget, siapa penulisnya... salah satu puisi favoritku banget :)

BABAK ASMARALOKA
I
Bila masih ada maafmu maka bicaralah
Baluri kesenyapan panjang di ruang tamu kalbuku
Dengan belaian tanganmu yang senantiasa menebar jala

II
Jaring laba-laba mengikatkan dua telapak tangan kita
Sekali sentak kuseduh mantera-mantera
Di altar persahabatan yang kehabisan dupa
Matamu belingsatan menyusupkan pertanyaan tanpa jawaban
Mengajak hatiku memetik dawai harpa di pucuk cemara
Sayang, sayapku patah tak kuasa mengawan
Kaupun melesat meninggalkan goresan lara

III
Bila aku penyair maka aku telah kehilangan kata
Dan sajak yang selalu kuciptakan buatmu hampa
Perasaanku bergelinjangan memakan habis kata puitis
Dalam buntalan cinta yang menggembung dipenuhi tangis
Rawan mataku menembus sebentuk perjanjianmu
Meneliti satu persatu huruf yang digores bergegas
Dan aku tertunduk kaku
Saat kau tertawa keras-keras

IV
Memang surat ini takkan pernah kutulis
Karena tintaku kering dihisap vampir-vampir kekecewaan
Namun, padamu harus aku sampaikan
Tentang kepalsuan dan kepahitan kehidupan yang kau ciptakan
Di dangau impianku yang tegak di hamparan sawah
Dimana Lumpur dibajaki dan ditebari benih
Diselingi dongengan dewi Sri
Dan pipit-pipit yang setia menguntit
Entahlah, mengapa kau senantiasa berkubang rawa-rawa
Membalut aliran darahmu dalam jelaga

V
Cerita ini terlalu panjang untuk dirakit
Dan disulam kembang-kembang penghias gaun pengantin
Sebab benang kata telah dibasahi keringat
Oleh luapan matahari yang meneror bumi dengan dendam-dendam
Permainan teater tak berkesudahan
Pemain yang berganti-ganti tak jua mengerti
Akan scenario yang terlanjur terhapus
Dibakar api cemburu penuh nafsu yang dinyalakan tergesa

Seorang gadis dari sudut belakang bernyanyi
Mengidungkan perjalananmu melintasi jeram
Dan kembali ketika balam-balam beterbangan
membawa dirimu, seperti saat kau pergi...